Owning Experience, Xiaomi Redmi Note 5 : Hape 'Die Hard' yang Officially Jadi Primary Smartphone Ayas

Xiaomi Redmi Note 5
Halo Sam.. Selain bahas soal makanan ayas pengen ada artikel tentang owning experience soal gear yang ayas gunakan dalam ber-media sosial. Salah satunya yang ayas bahas adalah smartphone yang ayas gunakan sekarang yaitu Xiaomi Redmi Note 5.
Sedikit cerita tentang penggunaan smartphone yang ayas gunakan, dulu ayas pertama kali membuat akun instagram @sam_kuliner ayas menggunakan Samsung Galaxy S6 Edge plus untuk foto makanan dan jalanin medsosnya. Ayas benar-benar puas dengan hasil kameranya hingga akhirnya punya rejeki untuk membeli mirrorless.
Setelah memakai mirrorless akhirnya ayas cuma memakai smartphone untuk medsos dan jarang untuk foto makanan. Setelah itu dapat rejeki giveaway dapat Samsung Galaxy S8, antusias banget karena ini flagship Samsung kedua yang ayas pakai. Banyak kelebihan hape ini yang terasa superb, terutama dari kualitas kamera yang luar biasa, baik foto maupun video. Tapi ada dua hal yang mengganjal buat ayas yaitu daya tahan baterai dan body yang mudah panas.
Akhirnya setelah riset dan melihat review dari Youtuber akhirnya ayas memutuskan meminang Xiaomi Redmi Note 5. Hape yang dilabeli 'hape ghoib' karena barangnya amat langka ini ayas pinang lebih mahal dari pricetag resminya yaitu Rp 2.850.000,- ayas agak maklum karena waktu awal Juni ayas beli hape ini memang kondisi masih ghoib alias langka banget.
Sebenarnya pas beli hape ini ayas ga ada rencana menggantikan Samsung S8 ayas sebagai hape utama. Tapi lebih kepada hape kedua khusus untuk handle medsos ringan dan telepon.


Nah sesuai judul artikel ini 'owning experience' memang ayas akan lebih fokus pengalaman ayas selama memakai Xiaomi Redmi Note 5 dan ga banyak bahas spek teknis ala review para suhu reviewer gadget.
Box Xiaomi Redmi Note 5
Pertama kali unboxing ayas mendapatkan dus box hape oranye dengan tulisan hitam XIaomi Redmi Note 5. Unit yang ayas dapat adalah unit dengan garansi resmi TAM. Di dalam box ayas dapat 1 unit hape, charger, softcase bening, adaptor, dan kitab-kitab petunjuk. Headset..? Nope karena memang sepengalaman ayas beli Xiaomi memang ga pernah memberi headset untuk produknya (selain untuk penghematan mungkin karena Xiaomi juga produksi unit headset dan earphone jadi bisa mendongkrak penjualan headset dan earphonenya 😁).
Kesan Fisik
Kesan awal lumayan

Build quality terasa solid
Kesan pertama melihat unit Xiaomi Redmi Note 5, beyond expectation banget. Awalnya ayas merasa ah body belakangnya hampir sama kaya Redmi Note 4 cuma beda layar dan penggunaan dual kamera, ternyata sebuah hape dengan permukaan depan kaca dan belakang alumunium yang solid. Sampe ayas menggumam, 'Xiaomi iki cek niate rek gawe hape iki!'
Tampak depan tampak layar memanjang dengan rasio 19:8 yang kekinian tanpa tombol fisik depan, tapi walau begitu bezel atas bawah kanan kiri tetap tebal, jadi tetap aja ga keliatan full display.. 😂
flash depan bisa bikin jadi' selfie expert' ga ya? 😁
Di bagian atas layar terdapat proximity sensor, LED notification, kamera depan, dan flash (iya bener buat penyuka selfie gelap-gelapan ini 'gift' buat umak).
Tombol fisik hanya ada di kanan body
Untuk bagian samping kanan terdapat tombol volume up down dan tombol power /lock, sedangkan bagian kiri polos. Untuk tombolnya kerasa empuk dan clicky, selain itu penampangnya cukup besar, cocok buat ayas yang berjempol besar.
Bagian belakang mirip seri redmi sebelumnya kecuali perubahan di modeul kamera
Modul kameranya menonjol banget
Untuk bagian belakang ini memang secara keseluruhan mirip plek sama seri Redmi sebelumnya, kecuali di modul kamera yang berada di pojok kanan atas dengan desain dual kamera vertikal mengapit LED Flash. Mirip banget seperti modul kamera Iphone X, untuk kesamaan ini ayas ga mempermasalahkan tapi yang jadi concer adalah modul kamera ini menonjol bangettt, sampe kalo ditaruh di meja jadi ga 'oglak-aglik'.
Performa
Menggunakan chipset Snapdragon 636 yang diklaim powerful dan hemat daya, dengan skor antutu hingga 110ribuan (hampir sama dengan Xiaomi Mi5 ayas yang mencatat skor 110ribuan dengan chipset Snapdragon 820) dan mencapai hampir 2 kali lipat chipset favorit 2017 untuk hape mid-end Snapdragon 625.


Nah selama pemakaian ayas memang powerful, untuk penggunaan ayas render video HD di Power Director atau edit foto di Lightroom CC ga ada kesan slowing down dari hape ini. Dan panas berlebih yang ayas rasain saat beraktifitas menggunakan Samsung S8 bener-bener ga ayas rasain. Hapenya adem ayem aja diajak aktifitas berat-berat.
Kalau untuk game karena ayas ga terlalu hobi game jadi ga bisa menceritakan pengalaman gaming, tapi berdasar review-review Youtuber Indonesia, Xiaomi Redmi Note 5 ini kuat diajak main PUBG dengan setelan grafis medium.
Layar
Untuk ukuran panel IPS layarnya lumayan genjreng

Seperti yang ayas bahas sebelumnya layar dari Xiaomi Redmi Note 5 ini seacra fisik ga terlalu mengesankan karena bezel kanan kiri atas bawah tidak terlalu tipis, tapi kalau sudah masuk kualitas layar ayas puas banget. Visibilitas di cahaya terik sangat mumpuni, respon proximity sensornya juga sangat baik, terang dan gelap bisa diakomodasi dengan gesit, untuk reproduksi warna juga cukup menarik, warna-warnanya cukup pop up, walau masih kalah genjreng dari layar super AMOLED S8, resolusi Full HD+ pun tidak masalah karena buat mata ayas resolusi QuadHD ataupun FullHD ga ada bedanya hehe..
Sistem Operasi
Memakai Xiaomi Redmi Note 5 ini bukanlah pengalaman pertama ayas menggunakan MIUI, sebelumnya ayas pernah menggunakan Xiaomi Mi 5. Di pengalaman ayas memakai MIUI di Mi5 ada beberapa hal yang mengganggu, seperti ketika menelepon setelahnya selalu masuk ke call log, padahal ayas masih mau menelepon orang berbeda di daftar kontak, spotify yang sering mati sendiri, dan notifikasi yang terlambat masuk.
Ternyata di MIUI 9 yang ayas gunakan di Xiaomi Redmi Note 5 ini cukup banyak improvement. Yang paling terasa sekarang Spotify jarang mati 'sakkarepe dewe' hurrayyy!! (jarang mati ya, jadi ada sometime tetep ada moment si Spotify pingsan sendiri ga jelas) 
Notifikasi selama ayas pakai juga ga pernah terlambat masuk, dan ketika buka kontak setelah telepon juga ga dialihkan ke call log. Good job Xiaomi!
Fitur MIUI seperti dual Apps dan dual space juga cukup membantu. Umak bisa menggandakan aplikasi, sangat cocok buat umak yang suka bermedsos dan bikin akun dobel-dobel..😁
Tapi catatan di kinerja multi tasking, masih dengan cerita yang sama. Manajemen RAM yang agresif, hobi banget merestart aplikasi yang jalan di background. Pengalaman ayas sedang proses edit di Lightroom CC dan berpindah sementara ke Instagram dan kembali lagi ke Lightroom CC sering banget merestart ulang aplikasi. Cukup annoying karena ayas sendiri harus mengulang lagi mencari foto yang dalam proses edit. 
Kamera
Dual kamera belakang

Kamera selalu menjadi titik lemah seri Redmi di generasi sebelumnya, bahkan di seri Redmi 5 juga kameranya dalam tahap 'harap maklum'. Tapi di seri Redmi Note 5 ini ayas merasa kameranya bagus, diatas kelas dan seri yang ditawarkan. Baik kamera depan maupun kamera belakang.
Dual kamera belakang dengan konfigurasi dual kamera 12MP dan 5MP. Untuk kamera 12MP disokong sensor 1,4 micron piksel dan aperture f/1.9, sedangkan kamera 5MP didukung sensor 1,12 micron piksel dan f/2.0.
Hasil kamera belakang
Hasil kamera belakang dengan mode portrait
Hasil kameranya bagus di kondisi cukup cahaya, juga ada fitur HDR, sehingga cukup mumpuni di kondisi cahaya yang jomplang.
Nah itu dalam kondisi cahaya cukup memang cukup banyak hape yang bisa ngasih gambar bagus, nah kemampuan sesungguhnya baru keliatan dalam kondisi lowlight. Memang belum sampai tahap flagship, masih ada noise yang bertebaran ala toping dari es kepal milo, tapi masih acceptable. Sangat bagus untuk segi performa kamera dengan harga yang ditawarkan.
Hasil kamera depan
Hasil kamera depan mode portrait

Untuk kamera depan 13MP juga  menghasilkan foto yang bagus, ada mode beautify (yang ayas ga pernah pake), LED flash yang berguna untuk selfie di kegelapan, dan mode portrait juga jadi walau satu kamera bisa menghasilkan efek bokeh seperti kamera belakangnya.
Untuk hasil perekaman video yang paling membuat ayas terperangah, dengan adanya fitur EIS (Electronic Image Stabilization) membuat footage video secara handheld dengan jalan pun terasa smooth, bahkan stabilisasinya bisa mendekati hasil video S8.
Cuma memang untuk hasil videonya agak sensitif pada lowlight, cahaya berkurang sedikit, mulai deh noise bermunculan seperti jerawat remaja yang lagi puber.
Baterai
Ini salah satu kelebihan Xiaomi Redmi Note 5 yang paling ayas suka. Kebetulan ayas adalah pemakai aktif sosial media Instagram, sesekali buka Youtube, edit dan render video di Power Director, dan edit foto di Lightroom CC yang mana sangat menyedot daya baterai. Di hape ayas sebelum-sebelumnya, rutinitas charging ayas adalah pagi jam 6 baterei kondisi 100 %, jam 9 pagi di kantor ngecharge lagi, dan sore jam 3 ngecharge lagi, dan malam jam 7 ngecharge lagi, kalau tidak sesuai pattern di atas mungkin jam 12an sudah low batt. Nah saat memakai Xiaomi Redmo Note 5 dengan kapasitas baterai 4000 mAh rutinitas charging ayas berubah drastis. Pagi jam 6 kondisi baterai 100%, jam 9 pagi masih 85 %, siang masih 60%,sore masih 40% malam masih 20%, baru di jam 11 malam posisi baterai udah di 2%. Impresive banget, dan baru kali ini ayas make hape bisa stand by hingga 16 jam dengan screen on time ala ayas yang bisa mencapai 6-7 jam. Sepertinya hape ini bener-bener die hard.. Susah matinya.. 😂
Kesimpulan
Nah Xiaomi Redmi Note 5 ini menurut ayas sangat amat rekom di range harganya, bahkan saat ayas harus membayar 350k lebih mahal (price tag resmi Xiaomi Rp 2.499.000), tetap ayas merasa sebanding. Update info harga, saat ini tanggal 16 Desember 2018 banyak di e-commerce yang menawarkan Xiaomi Redmi Note 5 3/32 di kisaran 2 juta hingga 2.1 juta untuk garansi TAM, membuat price to performancenya makin gila aja. Berikut daftar kelebihan dan kekurangan hape ini menurut ayas :

Kelebihan

  • Daya baterai badak
  • Visibilitas layar bagus
  • Build quality mantab
  • Performa prosesor jempolan
  • Fitur kamera dan video yang kinclong
  • MIUI dengan banyak fitur (atau mungkin malah  ada yang nganggap MIUI jadi kekurangan)

Kekurangan

  • Hape ini berat dan cukup melelahkan waktu awal-awal dipakai (mungkin yang belum terbiasa)
  • Kabel charge masih menggunakan micro USB
  • Walau mengusung layar dengan rasio 18:9 tapi tetap bezel kanan kiri atas bawah masih terlihat tebal






Comments